Selasa, 22 Oktober 2013

Semoga Itu kamu, BMI




Aku tidak tau kapan kita saling mengenal
Yang aku ingat saat itu, aku hanya ingin mencari seseorang yang akan menjadi teman sebagai sumber pahala di akhirat nanti

Semoga kau adalah jawabannya.
Itu yang selalu terucap saat aku mengenalmu
8 September 2013, Allah mempertemukan kita..
Kenangan yang tidak akan terlupakan
Padahal tidak banyak yang kita lakukan ketika bertemu.
Saling menyapa dan tatap muka. Kemudian pamit. . 
Hanya itu .. yaa hanya itu. . 
Tapi dengan pertemuan singkat itu, akan ada pertemuan selanjutnya. . Pertemuan seterusnya. . Seterunya. . .hingga selamanya. . .kelak kita bersama

Tidak ada lagi yang aku lakukan ..
Selain menjaga diri, yang kemudian bisa kau miliki diri ini nantinya.

Sebulan sudah..perjalanan ini
Berharap dan Aku berusaha dengan doa..
Restu orang tua dan sahabatku
Aku tidak ingin lagi-lagi terjadi..hanya menjadi mainan harapan dari mereka.
Karena aku serius. . Dalam urusan ini, ini menjadi harapan dan cita ku dalam kehidupan

Senang rasanya bertemu dengan mu.
Hampir semua kriteria ku ada pada mu.
Barakallah~ 

Pemilik Moren ;)
Jakarta, 12 oktober 2013
@kospi
Ukhtikecil4393

Selasa, 08 Oktober 2013

MAU DI BAWA KEMANA PERAHU INI?



mau di bawa kemana perahu ini? 
Lagi-lagi perahu ini di terpa badai dari ganasnya lautan.

satu persatu hujatan dan tanggapan dari insan yang selama ini menjadi langganan perahu kini datang. Tidak tau ..ini akan yang membuat kami para awak kapal menjadi lebih baik, atau justru semakin menciut nyali nya karena tidak berani lagi utk menyebrangi para penumpangnya.

Kemarin aku mendapati penumpang dalam perahu ini bermasalah, kemarin aku melihat penumpang dalam perahu ini tidak taat dengan peraturan yang ada.

ah.. Ya Robb..
Semakin tua saja dunia ini, hingga DIRIMU semakin memperlihatkan perubahan-perubahan untuk menuju 'hari Akhir'

Fiuuh.. Ya Allah..
Aku selalu menghela nafas. Kala badai ini datang kepada Perahu kami. . .
Ya Salaam~ seperti inilah yang bisa kami persembahkan dalam mengarungi lautan ini

Istiqomahkan kami ya Robb.
simpul hati kami agar tidak lari dari AjaranMU.
ikat jiwa kami agar selalu bersama MU.

Ya Rasulullah..
Maafkan kami, ternyata kami belum sesabar dirimu dalam menyeberangi lautan ini.
Ya Rasulullah..
Sungguh kami malu dengan mu. padahal ini belum ada apa2 nya dengan apa yang engkau hadapi.

Berikanlah syafa'at itu kepada kami ya, Kekasih Allah..
Sholawat dan salaam kami sanjungkan selalu kepadamu, keluargamu, sahabat & sahabiyah mu.

.....
air mata ini sudah tidak bisa terbendung

Jakarta, 23 Agustus 2013
23:05 wib @KosPi
UkhtiKecil4393

PERAHU INI BERLUBANG



sepertinya perahu yang saya tumpangi telah ada beberapa lubang | bagaimana tidak terlihat air laut mulai memenuhi setiap ruangannya 



bg insan yg merasa perahu ini akan tenggelam mmilih menyelamatkan msg2 | dgn menyeburkan diri ke laut | bahkan ad yg mencoba memperbaikinya 

sayangny yg menceburkn diri ke laut, tdk memiliki tujuan lain kcuali menyelamatkan diri | tidak kalah kasihan... yg berusaha memperbaikinya 

aku bingung | apa yg hrs aku lakukan? | haruskah aku ikut menyeburkan diri & terapung d lautan? | atau mncoba memperbaikinya? 

kalaupun aku ikut memperbaiki perahu ini | aku harus tau, d sebelah mana lubangnya? | mungkin bkn karena lubang? Kesalahan penumpangnya kah? 

bila saja krena perahunya, mengapa dulu ia berhasil menyebrangi setiap insan menuju tepi? | ya Allah.. Aku mencoba berhusnudzon kpd MU 

bila saja krna penumpang? Apa iya, mreka mlakukan hal yg dilarang saat brda d perahu ini? | aku mncoba melihat keadaan skitar & beristighfar 

Allah.. aku putuskan utk memperbaiki perahu ini, tp aku tertatih | aku mencoba utk menambal lubang2 d perahu, tp aku terseok-seok 

Robb..aku mncba mnyeburkn diri, tp mlihat bbrpa penumpang lain tlh tenggelam d lautan | aku mncba mnyeburkn dri, tp trdengar suara teriakan yang hanyut 

di mana plampung yg bisa aku pakai? | di mana bantuan boat utk aku bisa berpindah & meninggalkan perahu ini ? 

ya Allah.. Perahu ini sudah semakin banyak lubang, rusak & di penuhi air | aku takut..jika niat & tujuan ku sudah tdk sprti awal 

RUSAK ! RUSAK ! Perahu ini tlh rusak | memang keadaan perahu yg sdh d makan oleh zaman | dan penumpangny pun tdk berniat utk memperbaikinya 

tersadar, ternyata aku adlh seorang nahkoda | itu yg membuat ku harus berpikir kmbali | tegakah aku meninggalkan penumpang2 dlm perahu ini 

hnya berikhtiar & bertawakal pada MU, ya Robb.. Engkau pemberi Hidayah kpd Kami. Engkau lah pemilik hati kami. Semoga kami istiqomah 

Mungkin aku juga yang membuat salah satu lubang penyebab perahu ini akan tenggalam | tapi aku sudah mencoba menambalnya | menjaga kemuliaan ku sebagai nahkoda 

Mungkin tidak hanya itu.. Aku lupa belajar cara menjadi nahkoda yg handal dlm mengarungi ganasnya lautan | atau kurang belajar dalam melihat situasi & keadaan penumpang | jangan2 tidak pernah belajar utk mengetahui tentang lautan , badai dan ombak itu sendiri? 

..... 
dan aku pun terdiam untuk beberapa waktu~ 

Jakarta, 22 Juli 2013 
23: 56 WIB @KosPi 
UkhtiKecil4393

''kenapa aku?'' Vs ''kenapa bukan aku??''

3 sya'ban 1434 H



''Kenapa aku? Vs Kenapa bukan aku?''

Innalillah..
baru saja amanah ini harus aku genggam. Sebuah amanah yg Allah tanyakan tanggung jawabnya di akhirat kelak. Yang sudah Allah janjikan Jannah, bg mereka yang istiqomah.
'kenapa harus aku?' selalu pertanyaan itu yang keluar saat amanah itu dtg.
seharusnya... Bila amanah itu tidak datang kepda ku..perlu ditanyakan. Apakah aku siap utk menjalankan nya? 'kenapa bukan aku saja?'

Sungguh.. saat kata itu di ucapkan, ada bisikan ''Barakallah ukh!''
Sebagian hati ku bilang : ''innalillahi~''

komitmen yang harus aku patri kuat2 dalam hati.
Saat Doa Rabbithah itu di ucapkan..
Tak terasa air mata ini mengalir.
Subhanallah.. Maha Suci Allah, Engkau telah memberikan nikmat ini.
kuatkan hamba ya Robb :')
agar aku bisa selalu istiqomah

Untuk MU ya Robb.. Untuk mu ya Rasulullah
Untuk keluarga ku,
Untuk sahabat dan teman-teman ku.
Semoga ini bernilai ibadah

Aku Mengalah untuk Awan

yaa.. :'( 



sepertinya aku harus mengalah...
bukan karena aku memiliki yang lain.
bukan karena aku lelah untuk menunggu.
bukan karena aku tidak ingin menjadi pelengkap jemarimu

mengalah untuk kebahagiannya
seharusnya aku memang siap mengalah untuk kehilanganmu
karena siapa aku bagi mu, awan?? :'(

aku juga tidak tau yang sebenarnya..
tapi rasa peka yang aku miliki ini.
terlihat jelas..

selamat....
semoga bahagia..
aku sudah mengalah~


dan lagi...
aku harus melakukan ini untuk kesekian kalinya

''tidak kah kau melihat istana pasir yang aku buat di bibir pantai.
Pasti tidak, karna dalam sekejap hanya dengan satu terjangan ombak maka hancurlah.
Tak nampak keindahannya.
Walau sudah aku korbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk membuatnya.''

@KosPi
Selasa, 14/5/13
17:53 wib

Rabu, 15 Mei 2013

i'm feelling twenty two



aku cemburu 

sepertinya kamu tau itu~ 
entah mengapa perasaan itu hadir. 
siapa aku bagi mu?? 
Entah lah.. Lihat saat aku berusia 22 tahun. 

Menanti di batas waktu 
Karena aku memilih mu.. 
apa yang menjadi alasannya~ aku pun tidak mengerti. 
Kau berbeda! Itu yang ada di pikiranku 

seperti teman khayalan ku waktu itu.. 
seperti tokoh di cerita ku.. 
bermain dan bercerita 
yaa begitulah anak kecil, sekarang sudah di panggil ukhti....
tetap saja seperti anak kecil (-_____-')? 

Berharap jadi pelengkap jemari mu 
Saat aku berusia 22 tahun. :) 

Aamiin :) 
Insya Allah~ (^/\^- ) 

room@home 
12:30 wib 5/5/13

Rabu, 01 Mei 2013

awan must be mad_




Setengah lelah aku bersandar. 

Menunggu pengangkut yang berjalan datang. 
jenuh, bosan, hingga tak kau apa yang harus aku lakukan saat itu. 
kini pertama kalinya bertemu dengan awan.. 
Di mana ..tempat aku menunggu sekarang. 
melihatnya di kerumunan orang, 

Berjalan menjauh dengan arah berlawanan. 
Sadar atau tidak.. Aku sedang memandang mu. 
Semakin menjauh...dari pandangan ku. 
Dan menghilang... 

Seandainya kaulah yang marah padaku ..saat aku pergi sendirian 
Seandainya dirimu yang kesal, saat aku pergi bukan bersamamu.. 

TJ Al Azhar, 20 April 2013 
13:45 wib

dia itu awan dihatiku



sore itu.. 
awan memang sedang mendung, tidak secerah kemarin. suasana yang mendukung untuk bermalas-malasan. Tetapi tidak bagiku. keceriaan mereka, amanah dan tugas yang harus aku seleseikan justru membuatku semangat. 

Hujan perlahan turun.. 
Rahmat dan Nikmat dari Sang Pencipta jatuh tanpa ada yang menghalangi. 
Membasahi semua daratan yang kering.. 
Aku suka air ini... 
aku suka sehabis hujan.. 
aroma yang selalu ku rindukan kala terik matahari datang. 

sayangnya saat itu aku tidak membawanya.. 
aku nekat.. mereka menungguku.. mereka telah mempercayaiku. 
Berlari ... Tanpa peduli air itu meresap kedalam jubah ku. 
sesekali menghindar dan berteduh 

sejenak aku melihat awan itu.. 
tenang.. 
berjalan melewati yang jatuh dari langit. 

maafkan aku~ 
seandainya saja dirimu yang meneduhkan aku saat ini. 
seandainya saja dirimu lah yang menjadi tempat aku berteduh. 
Seandainya saja..DIA telah menuliskan ''bahwa kaulah yang akan menjadi milikku'' 


''no body knows who're really i am, i never felt this empty before. and if i ever need someone to come along. Whose gonna comfort me and keep me strong'' 



Jakarta, 4 April 2013 
@KosPi 
10:23 pm

for the special someone, mom and dad ♥



maaf bunda~ 
bila kau merasa ,aku tidak pernah ada untuk mu... 
aku yang tidak pernah ada di samping mu.... 
aku yang terlalu sibuk dengan urusan ku.. 
aku yang jauh dari sisi mu .. 
aku yang tidak selalu bersama mu, saat kau butuh aku... 

Mungkin saat di atas sajadah itu.. 
kau menitikan air mata sebagai bukti kau rindu pada ku. 

Maaf bunda~ 
kini aku jauh darimu... 
Membuat cemas disetiap tidurmu. 
setiap pagi kau menanyakan kabar. 
''Bagaimana hari ini? Jangan lupa sarapan'' 
Bagi mereka terdengar sepele.. 
Taukah bunda..?? rangkaian kata itu bagiku sebuah tanda bahwa kau sungguh menyayangi ku. 
''jaga kesehatan, sholatnya jangan ketinggalan'' 

Maaf bunda~ 
Maaf. . . Aku mencintai mu :* 

===========ooooo=========== 

Maafkan aku, ayahanda~ 
Mohon maaf atas kekanak-kanakan ku. 
Belum bisa menjadi dewasa bagi adik ku. 
tidak pernah setegar & sekuat batin mu dalam mengarungi kehidupan ini. 
Tidak bisa berani melawan arus kelemahan di jiwa ku 

Maaf~ 
Ternyata aku lalai terhadap amanah ku. Padahal kau sudah memberi contoh sebagaimana di kelurga ini. 
ternyata aku pesimis atas kemampuan ku, padahal kau telah mengajari ku sebuah keberanian dlm melangkah sebagaimana keluarga ini. 

Ayahanda mohon maaf~ 
bila aku selalu mengkhawatirkan mu. 
''jangan malem-malem pulangnya! Nanti gak ada kendaraan!' 
bagi mereka itu suatu hal yang risih. Taukah ayah? untuk itu sebuah tanda bahwa kau sungguh perhatian kepadaku. 
''hati-hati dijalan'' 

Maaf ayah... 
maaf ...aku menyayangi mu 

22/12/12 23:14