Suatu hari, aku benar-benar bangun kesiangan. Akhirnya, sepanjang jalan menuju sekolah aku merasa cemas. Karena, jam tangan ku menunjukkan 06.10 WIB dan aku hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai disekolahku. Itu berarti aku dalam ancaman TERLAMBAT. Ya Robb, rasa cemas dan panic ku semakin bertambah. Angkot yang ku tumpangi tak kunjung jalan. Yaah.. beginilah Jakarta (mungkin tidak hayan di Jakarta saja), sekarang bukanlah jamannya penumpang yang nyari angkot tapi, angkotlah yang nyari penumpang. Aneh kan?!
Disaat rasa cemas semakin menjadi-jadi atas angkot yang ku tumpangi ini, seorang nenek tua naik dan kemudian duduk tepat disebelah ku. Nenek tua itu senyum. Tapi dengan keadaan panic, aku mencoba membalas senyuman itu.
“sekolah dimana nak?” Tanya nenek itu, yang membuat ku agak kaget.
“hah! Saya sekolah di SMA xx, nek! Nenek mau kemana?”
“nenek mau kepasar. Mau minta sayur-sayuran?” Jawab nenek itu.
Minta sayuran? Aku sedikit bingung. Kenapa kepasar minta sayuran? Bukankah harus membelinya?. Beberapa pertanyaan dalam hati ku melayang-layang. Oo.. mungkin saja nenek ini punya saudara dipasar, jadi dia meminta bukan membeli. Yaaa…yaaa…aku mengerti
“kok nenek sendirian? Engga sama anaknya, nek?” Tanya ku yang heran
“nenek engga punya anak. Nenek kepasar mau minta sayuran sama tukang sayur. Yaa yang bekas juga gak apa?”. Jawab nenek tua itu dengan wajah sedih
“hah?!” aku shock. Ternyata dugaan ku salah. Nenek itu hanya ingin sayuran yang sudah tidak laku . Ya Allah… masih ada yang seperti ini?
“nenek tinggal dimana?”. Tanya ku yang semakin penasaran dengan kehidupan nenek tua ini
“tidurnya numpang sama orang lain. Kalo makan dikasih sama tetangga. Nenek gak punya anak, jadi gak ada yang ngurusin”. Ucap nenek tu itu dengan senyum
Perasaan ku yang tadinya tidak karuan memikirkan angkot dan sekolah. Kini semua.. semuanya meleleh dengan rasa haru dan sedih dari cerita nenek ini. Aku terlalu sibuk dengan urusan ku, hanya memperindah kehidupan ku. Tidak merasa peduli dengan yang lainnya, padahal diluar sana ada banyak yang seperti ini? Astagfirullah~ Ampuni hamba Ya Robb…
Tidak terasa angkot ini hampir sampai di sekolah ku..
“nenek, saya sudah mau sampai. Nenek hati-hati ya!” ucapku sambil memegang tangannya yang gemetar.
“iyaa nak! Terimakasih” Jawabnya.
Tepat pukul 06.30 aku tiba di sekolah. Selama 20 Menit aku belajar di angkot. Belajar yang tidak diajarkan disekolah. Pelajaran tentang arti sebuah kehidupan. Aku belajar bersyukur, belajar bagaimana merasakan penderitaan orang lain, belajar untuk tidak egois dan belajar untuk ikhlas. Wajah itu, wajah penuh harapan dalam setiap kedipan matanya. Suara itu, suara yang penuh haru dan keluh. Tubuh itu, tubuh yang kuat untuk selau berjuang. Hanya ada semangat didalam dirinya. Ikhtiar dalam kehidupannya. Terimakasih Nek! Kau akan selalu ku ingat. Mudah-mudahan Allah mempertemukan kita kembali…. Ya Allah .. Ampuni hamba. Karena, begitu banyak nikmat-MU yang belum ku syukuri..Astagfirullah~
“Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Q.S. Ar Ra'd ; 26)
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An Nahl ; 97)
KEHIDUPAN DUNIAWI ADALAH BAYANGAN BELAKA. DAN KEHIDUPAN AKHIRATLAH YANG KEKAL DAN ABADI
Ukhti_Kecil ^^v 4393
15/4/11, jum’at
1:24 AM
Disaat rasa cemas semakin menjadi-jadi atas angkot yang ku tumpangi ini, seorang nenek tua naik dan kemudian duduk tepat disebelah ku. Nenek tua itu senyum. Tapi dengan keadaan panic, aku mencoba membalas senyuman itu.
“sekolah dimana nak?” Tanya nenek itu, yang membuat ku agak kaget.
“hah! Saya sekolah di SMA xx, nek! Nenek mau kemana?”
“nenek mau kepasar. Mau minta sayur-sayuran?” Jawab nenek itu.
Minta sayuran? Aku sedikit bingung. Kenapa kepasar minta sayuran? Bukankah harus membelinya?. Beberapa pertanyaan dalam hati ku melayang-layang. Oo.. mungkin saja nenek ini punya saudara dipasar, jadi dia meminta bukan membeli. Yaaa…yaaa…aku mengerti
“kok nenek sendirian? Engga sama anaknya, nek?” Tanya ku yang heran
“nenek engga punya anak. Nenek kepasar mau minta sayuran sama tukang sayur. Yaa yang bekas juga gak apa?”. Jawab nenek tua itu dengan wajah sedih
“hah?!” aku shock. Ternyata dugaan ku salah. Nenek itu hanya ingin sayuran yang sudah tidak laku . Ya Allah… masih ada yang seperti ini?
“nenek tinggal dimana?”. Tanya ku yang semakin penasaran dengan kehidupan nenek tua ini
“tidurnya numpang sama orang lain. Kalo makan dikasih sama tetangga. Nenek gak punya anak, jadi gak ada yang ngurusin”. Ucap nenek tu itu dengan senyum
Perasaan ku yang tadinya tidak karuan memikirkan angkot dan sekolah. Kini semua.. semuanya meleleh dengan rasa haru dan sedih dari cerita nenek ini. Aku terlalu sibuk dengan urusan ku, hanya memperindah kehidupan ku. Tidak merasa peduli dengan yang lainnya, padahal diluar sana ada banyak yang seperti ini? Astagfirullah~ Ampuni hamba Ya Robb…
Tidak terasa angkot ini hampir sampai di sekolah ku..
“nenek, saya sudah mau sampai. Nenek hati-hati ya!” ucapku sambil memegang tangannya yang gemetar.
“iyaa nak! Terimakasih” Jawabnya.
Tepat pukul 06.30 aku tiba di sekolah. Selama 20 Menit aku belajar di angkot. Belajar yang tidak diajarkan disekolah. Pelajaran tentang arti sebuah kehidupan. Aku belajar bersyukur, belajar bagaimana merasakan penderitaan orang lain, belajar untuk tidak egois dan belajar untuk ikhlas. Wajah itu, wajah penuh harapan dalam setiap kedipan matanya. Suara itu, suara yang penuh haru dan keluh. Tubuh itu, tubuh yang kuat untuk selau berjuang. Hanya ada semangat didalam dirinya. Ikhtiar dalam kehidupannya. Terimakasih Nek! Kau akan selalu ku ingat. Mudah-mudahan Allah mempertemukan kita kembali…. Ya Allah .. Ampuni hamba. Karena, begitu banyak nikmat-MU yang belum ku syukuri..Astagfirullah~
“Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (Q.S. Ar Ra'd ; 26)
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An Nahl ; 97)
KEHIDUPAN DUNIAWI ADALAH BAYANGAN BELAKA. DAN KEHIDUPAN AKHIRATLAH YANG KEKAL DAN ABADI
Ukhti_Kecil ^^v 4393
15/4/11, jum’at
1:24 AM